Krisis Timnas Italia: Azzurri Terancam Absen di Piala Dunia Kena Comeback Halland

Timnas Italia gagal piala dunia bukanlah hal yang mengejutkan jika melihat performa mereka belakangan ini. Gli Azzuri baru saja angkat koper dari Euro 2024 dengan pertahanan yang mengecewakan. Kita melihat bagaimana bek Italia membiarkan para penyerang lawan bebas bergerak di area pertahanan mereka. Situasi ini sungguh memprihatinkan bagi kami para penggemar sepak bola Italia.

Saat ini, italia terancam gagal piala dunia untuk ketiga kalinya. Bukan hanya timnas, klub-klub Italia juga menunjukkan tanda-tanda penurunan kualitas. Sebagai contoh, AC Milan baru saja tumbang di tangan Bologna dengan skor 1-2. Oleh karena itu, kekhawatiran bahwa italia gagal lolos piala dunia 2026 menjadi semakin nyata. Jika tidak ada perubahan signifikan, kita mungkin harus bersiap menyaksikan Piala Dunia tanpa kehadiran Azzurri lagi.

Italia Gagal Tampil Meyakinkan di Kualifikasi

Kekalahan telak 1-4 melawan Norwegia di San Siro memastikan skuad Azzurri gagal lolos langsung ke Piala Dunia 2026. Meskipun sempat unggul lewat gol Francesco Pio Esposito, mereka runtuh di babak kedua setelah Antonio Nusa dan Erling Haaland mencetak gol-gol penting.

Performa buruk ini bukan kejadian terisolasi. Sebelumnya, timnas Italia telah menelan kekalahan 0-3 dari Norwegia di awal kampanye kualifikasi. Statistik menunjukkan situasi mengkhawatirkan: untuk pertama kali dalam sejarah, Gli Azzurri kalah dalam dua pertandingan kualifikasi Piala Dunia secara beruntun. Bahkan lebih parah, mereka gagal mencetak gol dalam tiga pertandingan kualifikasi berturut-turut.

Akibatnya, Norwegia memuncaki Grup I dengan 24 poin sempurna dari delapan pertandingan, sementara Italia tertahan di posisi kedua dengan 18 poin. Situasi ini memaksa mereka harus berjuang melalui babak play-off untuk menjaga asa tampil di Piala Dunia 2026.

Gianluigi Donnarumma sendiri mengakui adanya masalah internal. “Kami punya sikap yang salah dalam beberapa pertandingan terakhir, dan itu sesuatu yang tidak boleh terjadi saat memakai jersey Italia,” ungkapnya. Spalletti juga secara terbuka mengakui kegagalannya sebelum meninggalkan kursi pelatih, menyatakan “Saya melakukannya dengan buruk”.

Apa yang Salah dengan Skuad Azzurri?

Masalah utama skuad Azzurri terletak pada lini pertahanan yang mudah ditembus. Gennaro Gattuso sendiri mengakui kelemahan ini dengan pernyataan keras: “Kami ini gila. Bisa mencetak lima gol, tapi juga memberikan empat gol konyol”. Bahkan, Italia belum mencatatkan clean sheet dalam tujuh pertandingan resmi terakhir.

Selain itu, kreativitas di lini tengah menjadi persoalan serius. Juventus yang menjadi tulang punggung timnas mengalami kemacetan kreativitas dan buruknya penyelesaian akhir. Teun Koopmeiners dan Manuel Locatelli sering tampil tanpa arah yang jelas dalam beberapa laga terakhir.

Mental pemain Italia juga rapuh. Donnarumma mengungkapkan, “Masalah besarnya adalah kami berhenti bermain di babak kedua”. Ia juga mengkritisi rekan-rekannya yang “benar-benar kehilangan kepercayaan diri, benar-benar kehilangan kendali atas permainan”.

Namun, akar masalah sebenarnya terletak pada minimnya kesempatan bermain bagi talenta muda. Roberto Mancini menyatakan, “Italia memiliki empat atau lima talenta dengan kualitas Bellingham, namun mereka perlu diberi waktu bermain”. Klub-klub Serie A lebih memilih pemain asing, terutama di posisi penyerang. Regenerasi pemain muda pun tersendat karena hanya 18 pemain Italia yang bermain secara rutin di delapan klub teratas Serie A, dengan tujuh di antaranya berusia 30-an.

Apa Dampaknya Jika Italia Gagal Lolos Lagi?

Konsekuensi kegagalan ketiga berturut-turut akan sangat berat bagi sepakbola Italia. Jika Gli Azzurri tidak lolos ke Piala Dunia 2026, mereka akan absen selama 12 tahun dari kompetisi sepakbola terbesar di dunia. Bahkan dengan format baru yang memperluas jumlah peserta, kegagalan Italia akan terasa lebih menyakitkan daripada sebelumnya.

Secara finansial, dampaknya sangat signifikan. Kegagalan lolos ke Piala Dunia 2018 saja diperkirakan merugikan Italia hingga satu miliar euro (sekitar Rp 16 triliun). Angka tersebut mencakup kerugian dari pendapatan iklan, hak siar, penjualan merchandise, serta penurunan omset agen perjalanan, perusahaan judi, dan restoran seluruh negeri.

Selain itu, para sponsor utama cenderung mundur setelah kegagalan besar. Setelah tersingkir dari Piala Dunia 2014, citra Italia semakin terpuruk dengan mundurnya sejumlah sponsor. Bahkan Puma sebagai penyokong seragam mengalami kerugian mencapai 1,5 juta dolar dari kegagalan Italia lolos ke Piala Dunia 2018.

Sementara itu, dari sisi moril, dampaknya sungguh merusak. Christian Vieri mengaku hancur hati melihat Italia gagal lolos ke dua Piala Dunia berturut-turut dan menyebut rasanya “lebih sakit daripada diputus kekasih”. Para jurnalis Italia sendiri menyebut kegagalan sebelumnya sebagai “apokaliptik”.

Kesimpulan

Setelah melihat kondisi timnas Italia saat ini, kami para penggemar memang patut merasa cemas. Kekalahan telak melawan Norwegia sesungguhnya hanya puncak dari masalah yang telah berlangsung lama. Azzurri kini berada di persimpangan kritis dalam sejarah sepakbola mereka. Pertahanan yang rapuh, kreativitas lini tengah yang minim, serta mental pemain yang mudah goyah menjadi tantangan utama yang harus segera diatasi.

Namun demikian, masalah terbesar justru terletak pada sistem regenerasi pemain yang tidak berjalan dengan baik. Klub-klub Serie A cenderung lebih memilih pemain asing daripada mengembangkan talenta lokal. Akibatnya, para pemain muda Italia kehilangan kesempatan berharga untuk berkembang di level tertinggi.

Jika situasi ini terus berlanjut, kegagalan lolos ke Piala Dunia 2026 akan membawa dampak luar biasa buruk. Tidak hanya kerugian finansial mencapai triliunan rupiah, citra sepakbola Italia juga akan semakin terpuruk. Bahkan, absen selama 12 tahun dari turnamen paling bergengsi di dunia akan menghancurkan warisan sepakbola negara empat kali juara dunia ini.

Kami semua tentunya berharap ada perubahan dramatis dalam waktu dekat. Federasi sepakbola Italia harus segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pembinaan pemain muda. Selain itu, klub-klub Serie A perlu lebih berani memberikan kesempatan kepada talenta lokal. Hanya dengan langkah-langkah tegas dan perubahan fundamental, Gli Azzurri bisa kembali ke jalur kemenangan dan memastikan tempat mereka di Piala Dunia 2026.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *